Belajar Rendah Hati Dari Cerita Inspiratif Ini

Terkadang kita pasti mengalami hal yang tidak menyenangkan dalam hidup. Seperti misalnya masalah yang datang tiba-tiba dan tidak diundang.

Hal ini mungkin membuat kita terpuruk dan menyalahkan diri sendiri. Hal ini tidak baik jika terus-terusan terjadi.

Cobalah untuk membaca tulisan-tulisan positif yang memberikan semangat kembali pada kita. Misalnya, cerita inspiratif.

Cerita seperti ini dapat membantu kita untuk selalu bangkit dari keterpurukan. Dibawah ini adalah beberapa cerita yang akan menyadarkan hidup kita.

Cerita Inspiratif: Besi dan Air

Ada dua buah benda yang bersahabat sejak lama. Mereka adalah besi dan air. Besi selalu dan seringkali menyombongkan dirinya terhadap air.

Ia sering berkata: “Lihat aku, aku kuat dan keras. Tidak seperti kamu yang lemah dan lunak.” Air hanya terdiam mendengar tingkah sahabatnya itu.

Suatu hari, besi  menantang air untuk berlomba menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada disana.

Peraturannya adalah, siapa yang dapat melewatigua itu dengan selamat tanpa  terluka, maka  ia lah pemenangnya.

Rintangan pertama adalah mereka harus melewati penjaga gua, yaitu batu-batu yang keras dan tajam.

Besi mulai menunjukkan kekuatannya. Ia  menabrakkan dirinya ke batu-batu itu. Dengan kekerasannya, batu-batuan itu mulai runtuh.

Namun, batu tersebut terjatuh dan menyerangnya. Ia pun terluka disana sini karena melawan batu-batu itu.

Air mulai melakukan tugasnya. Ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu.  Dengan lembut ia mengikis sedikit demi sedikit bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu.

Ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tanpa merusak yang lainnya. Rintangan ini di akhiri dengan kemenangan air dengan score 1:0.

Rintangan kedua adalah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat.

Ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Namun, celah-celah itu cukup sulit untuk ditembus. Semakin keras ia memutar, memang celah itu semakin hancur, namun ia pun juga ikut terluka.

Di sisi lain, air dengan santainya mengubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa berubah-ubah, ia bisa dengan leluasa mengalir melalui celah tanpa terluka.

Score air dan besi 2:0 dengan kemenangan di tangan air.

Rintangan ketiga adalah mereka harus melewati suatu lembah dan tiba di luar gua. Besi kesulitan mengatasi rintangan ini. Ia tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Ia pun berkata kepada air: “Score kita 2:0, aku akan mengakui kehebatanmu jika kau dapat melewati  rintangan terakhir ini.”

Airpun segera menggenang. Sebenarnya, air pun kesulitan mengatasi rintangan satu ini. Namun, ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap.

Ia pun menguap dan terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian, dengan bantuan angin, ia tertiup ke seberang lalu mengembunkannya. Air lalu turun menjadi hujan.

Air menang atas besi dengan score 3:0.

Pelajaran yang dapat kita ambil adalah, jadikanlah hidupmu seperti air. Air memperoleh sesuatu dengan kelembutannya, tanpa merusah dan mengacaukannya.

Sedikit demi sedikit ia bergerak namun ia dapat menembus bebatuan yang keras. Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia fleksibel dan tidak kaku.

Karena itulah, ia dapat diterima oleh lingkungannya. Sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri.

Ia menggunakan kekuatan di sekitarnya yang bisa merubah dirinya menjadi uap.