Perbedaan Pizza Italia dan Pizza Amerika yang Harus Kamu Tahu
Pizza adalah salah satu hidangan paling populer di dunia, dicintai oleh banyak orang dari berbagai usia dan latar https://lepomaspizza.com/ belakang. Namun, tahukah Anda bahwa ada perbedaan mendasar antara pizza Italia asli dan pizza Amerika yang sering kita nikmati? Meskipun keduanya sama-sama lezat, asal-usul, bahan, dan cara penyajiannya sangatlah berbeda. Memahami perbedaan ini akan membantu Anda lebih menghargai keunikan masing-masing gaya pizza.
Sejarah dan Asal Mula
Pizza Italia, khususnya pizza Neapolitan, adalah nenek moyang dari semua pizza. Berasal dari Naples, Italia, pada abad ke-18, pizza awalnya adalah makanan sederhana para pekerja yang dibuat dengan bahan-bahan lokal seperti tomat, keju mozzarella, basil, dan minyak zaitun. Pizza Neapolitan memiliki status Protected Designation of Origin (PDO) dari Uni Eropa, yang berarti hanya pizza yang dibuat sesuai standar tradisional tertentu yang dapat disebut sebagai “Pizza Napoletana”.
Di sisi lain, pizza Amerika muncul ketika imigran Italia membawa resep mereka ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Di tanah baru ini, pizza berevolusi dan beradaptasi dengan ketersediaan bahan serta selera lokal. Hasilnya adalah berbagai variasi pizza Amerika, seperti New York-style, Chicago deep-dish, dan California-style, yang masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri.
Perbedaan Adonan dan Kerak
Salah satu perbedaan paling mencolok terletak pada adonan dan keraknya. Pizza Italia tradisional, seperti Neapolitan, memiliki kerak yang sangat tipis dan lembut di bagian tengah, namun dengan pinggiran yang mengembang, berongga, dan sedikit gosong karena dimasak dalam oven kayu bersuhu sangat tinggi dalam waktu singkat. Teksturnya kenyal dan sedikit basah di bagian tengah.
Sementara itu, pizza Amerika cenderung memiliki kerak yang lebih tebal dan renyah. Misalnya, pizza New York-style memiliki kerak yang tipis tapi cukup kokoh untuk dilipat, sedangkan Chicago deep-dish memiliki kerak yang sangat tebal dan menyerupai pai. Adonan pizza Amerika seringkali mengandung gula atau minyak tambahan untuk mencapai tekstur yang berbeda.
Saus dan Topping
Dalam hal saus dan topping, pizza Italia mengutamakan kesederhanaan dan kualitas bahan. Sausnya biasanya terbuat dari tomat San Marzano segar yang sedikit dibumbui, memungkinkan rasa alami tomat untuk bersinar. Topping juga terbatas pada beberapa bahan berkualitas tinggi, seperti mozzarella di bufala, basil segar, dan sedikit minyak zaitun. Tujuannya adalah untuk menciptakan harmoni rasa dari sedikit bahan terbaik.
Sebaliknya, pizza Amerika seringkali lebih berani dalam penggunaan saus dan topping. Sausnya bisa lebih kaya dan dibumbui, dan variasi toppingnya hampir tidak terbatas. Daging olahan seperti pepperoni, sosis, dan ham sangat populer, begitu pula dengan berbagai jenis sayuran, jamur, dan keju dalam jumlah yang lebih banyak. Pizza Amerika sering kali ditumpuk dengan topping hingga melimpah.
Cara Memasak dan Penyajian
Pizza Italia tradisional dimasak dengan sangat cepat, seringkali hanya dalam 60-90 detik, di dalam oven kayu bakar yang sangat panas (sekitar 485°C atau 905°F). Proses memasak yang cepat ini menghasilkan kerak yang sedikit gosong di pinggirannya (disebut “leopard spots” atau maculatura) dan bagian tengah yang lembut. Pizza disajikan utuh dan seringkali dimakan dengan pisau dan garpu.
Pizza Amerika dimasak pada suhu yang lebih rendah dan waktu yang lebih lama, tergantung pada jenis pizzanya. Oven listrik atau gas lebih umum digunakan. Cara penyajiannya juga bervariasi, namun umumnya disajikan dalam potongan-potongan dan dimakan langsung dengan tangan.
Memahami perbedaan ini tidak berarti satu lebih baik dari yang lain. Keduanya menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan lezat. Pizza Italia menawarkan tradisi dan kesederhanaan rasa, sementara pizza Amerika menawarkan inovasi dan keragaman. Mana yang menjadi favorit Anda?